TFT | Gerakan Anti Narkoba GBI

16 Okt

TFT-Anti-Narkoba

Pengurus Daerah Departemen Pemuda dan anak Gereja Bethel Indonesia (PD DPA GBI) DKI Jakarta, diawal tahun 2013 ini, mencanangkan gerakan  Anti dan Bebas Narkoba bagi seluruh anak muda Gereja Bethel Indonesia. Menurut Ketua PD DPA DKI Jakarta, Pdm. Toni Tanuwidjaya, mengatakan bahwa kegiatan semacam ini  ini harus segera dieksekusi,  karna sadar atau tidak sadar, Narkoba telah memasuki dan mempengaruhi  bahkan meracuni banyak generasi muda GBI untuk terjerumus dalam penggunaan Narkoba. Kami sebagai Generasi  Muda GBI tentunya harus bergerak cepat dengan berbagai cara untuk meminimalkan pengaruh Narkoba bagi generasi muda GBI. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan GMDN (Gerakan Mencegah Daripada Mengobati) yang diketuai oleh Pdt. Jeffry Tambayong, kami mengadakan seminar sehari, untuk membahas, pengaruh dan dampak dari pengunaan Narkoba bagi generasi muda, khusunya GBI. Karna dengan pemahaman dan pengertian yang benar, maka generasi muda pasti tidak akan terpengaruh, bahkan akan menjauhi Narkoba, dan inilah harapan dan tujuan kami mengadakan acara ini.

Sebagai pembicara adalah Pdt. Jefrry Tambayong, yang merupakan Ketua GMDN, yang selama ini berkecimpung dalam penanggulangan dan pencegahan penggunaan Narkoba bagi generasi Muda. Karna beliau juga adalah seorang Pendeta GBI, maka dalam hatinya beliau sangat terbeban akan masalah Narkoba bagi generasi muda GBI. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan arti atau singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan
narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Menurut data GMDN bahwa hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah baik SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa, apalagi di tempat diskotik atau tempat pelacuran. Tentu saja hal ini diluar dari pengamatan atau pengawasan orang tua, pemerintah bahkan gereja itu sendiri. Oleh karena itu gereja juga harus ambil bagian dalam program pencegahan Narkoba, karna untuk pengobatannya lebih susah dan membutuhkan waktu dan dana yang besar. Karena sadar atau tidak, kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak tanpa sadar telah menggunakan narkoba melalui jajanan makanan atau minuman yang sengaja ditaruh zat-zat Narkoba agar anak anak tersebut menjadi ketagihan dan akhirnya terjerumus sebagai pemakai narkoba.

 Adapun Efek-efek dari penggunaan Narkoba adalah :

  1. Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LTD
  2. Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang
    pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
  3. Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
  4. Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin, putaw
  5. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengalami kematian

Ada berbagai macam jenis Narkoba tetapi secara umum terangkum dalam dua jenis narkoba yaitu :

  1. Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
    Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah
    diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya
    umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
  2. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

Gerakan-Anti-NarkobaHingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak remaja dan generasi muda adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba. Yang kedua adalah Gereja. Gereja harus segera mengantisipasi pergerakan atau pengaruh Narkoba bagi generasi muda, baik dengan doa, pengajaran Firman Tuhan dan juga pembelajaran, yaitu memberi pengetahuan akan dampak dan akibat dari penyalagunaan Narkoba. (NK)

Tinggalkan komentar