MENTORING GEREJA

17 Okt

The-Art-Of-MentoringOleh : Pdm. Togi Simanjuntak

Hari-hari ini kata ‘Mentoring’ sangat melekat didalam dunia pelayanan gereja dan istilah mentoring tersebut menjadi sangat sentral karena sebenarnya bukan istilah  yang berasal dari Alkitab atau dari dunia pelayanan gereja melainkan berasal dari dunia profesi, usaha atau bisnis (Market Place) yang kemudian menjadi sangat populer dalam istilah-istilah pelayanan gereja.

Asal istilah Mentoring awalnya dimuat dari sebuah kisah yang berjudul “The Odyssey”, yang ditulis oleh Homer yang merupakan seorang` sastrawan Yunani. Ketika itu raja Odysseus raja kerajaan Ithica bersiap untuk berperang dalam peperangan Trojan, ia menyadari bahwa ia akan meninggalkan satu-satunya ahli waris kerajaan yakni putranya sendiri yang bernama Telemachus . Odysseus memperkirakan bahwa peperangan ini akan memakan waktu sedikitnya sekitar Lima tahun oleh karena itu Ia  bergumul terhadap putranya sebagai ahli waris tahta kerajaan untuk mengajarinya dan melatihnya mengenai bagaimana menjadi seorang raja yang cakap dan handal yang memerintah sebuah negara ketika ia sendiri pergi ke medan peperangan. Maka atas pergumulannya tersebut, ia memutuskan untuk mempekerjakan seorang kerabat keluarganya yang dapat dipercayai untuk menjadi pembimbing, penasehat dan pelatih bagi puteranya supaya dapat menjadi seorang pemimpin yang handal seperti dirinya. Orang yang menjadi pembimbing bagi puteranya itu bernama MENTOR. (wikipedia, the free encylopedia)

Definisi Mentor menurut kamus Webster adalah seseorang yang dimintai nasihat dan arahan yang bijaksana. (Webster’s II New Riverside Dictionary, Revised edition,) Dalam kamus elektronik Britannica Company Meriam Websterr pengertian mentoring adalah: a) Penasehat dan pembimbing yang bisa dipercayai. (b) Pengajar; pelatih (www.merriam-webster.com)

Sedangkan kata “Protege” atau “Mentee” berasal dari kata francis kuno “protéger” yang berarti “melindungi” atau “memberikan perlindungan”.

Definisi Protege adalah seseorang yang dibimbing dan dibantu khususnya dalam masa depan dan karir oleh orang lain yang memiliki pengaruh yang melebihi dirinya sendiri. (Webster’s New World College Dictionary, 3rd edition, Macmillan, USA, Victoria Neufeldt Mifflin Company, Boston)

Dalam konteks umum beberapa tokoh mendefinisikan  mentoring sebagai berikut :

  1. Menurut Chip R Bell, mentoring secara sederhana adalah proses seseorang membantu orang lain untuk belajar sesuatu dan bila proses tadi tidak terjadi, maka pembelajarannya menjadi kurang baik, lebih lamban, atau bahkan sama sekali tidak akan terjadi. (Bell, Chip R. “Managers and Mentors”. San Fransisco, CA: Berret – Koehler Publishers, Inc., 1996.)
  2. Menurut MK Feeney seorang akademisi dan jurnalis pengertian mentoring adalah sebagai berikut : ”Mentoring adalah sebuah proses “pengaliran (transmisi) pengetahuan informal, modal sosial, dan dukungan psikososial yang dirasakan oleh penerima (orang yang dimentor) yang relevan untuk kerja, karir, atau perkembangan profesional; mentoring memerlukan komunikasi informal, biasanya dengan tatap muka dan berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu, antara orang yang dianggap memiliki pengetahuan yang relevan yang lebih besar, bijaksana, atau berpengalaman (mentor) dan orang yang dianggap masih kurang memiliki hal-hal diatas (orang yang dimentor) “. (B Bozeman, B.; Feeney, M. K. . A Journal  “Toward a useful theory of mentoring: A conceptual analysis and critique” 2007)

Dalam konteks kekristenan atau kerohanian, beberapa tokoh mendefinisikan mentoring secara rohani adalah sebagai berikut :

1) Paul Stanley & Robert Clinton : “Mentoring is a relational experience in which one person empowers another by sharing God given resources”. Mentoring adalah sebuah pengalaman hubungan dimana seseorang memberdayakan orang lain  dengan berbagi sumber-sumber atau karunia-karunia yang diberikan oleh Allah. (Paul Stanley and Robert Clinton “Connecting: The Mentoring Relationships You Need To Succeed in Life . Collorado Springs NavPress 1992)

2) DR John C Maxwell : Mentoring is the first and last task of a leader. It is the first task of a leader because everyone who wants to lead the “masses” ought to begin by leading one person. It is the last or ultimate task of a leader because the acid test of any leader is are they able to reproduce themselves in others?
Mentoring adalah tugas pertama dan terakhir dari seorang pemimpin. Ini merupakan tugas pertama seorang pemimpin karena setiap orang yg ingin memimpin sebuah massa atau orang banyak perlu memulai memimpin dari satu orang terlebih dahulu. Ini juga merupakan tugas terakhir seorang pemimpin karena ujian  sesungguhnya dari seorang pemimpin adalah apakah mereka bisa memultiplikasikan diri mereka dalam diri orang lain? Keberhasilan tanpa adanya penerus sama saja dengan kegagalan. Kedua hal tersebut yakni kepemimpinan dan  mentoring, adalah tentang multiplikasi rohani. Keduanya adalah tentang mengembangkan orang-orang (Dr Tim Elmore “Mentoring, How To Invest Your Live In Others. EQUIP and Emerging Young Leaders EQUIP. Atlanta GA USA, Campus Crusade Asia Limited 2006)

Meskipun dalam alkitab tidak terdapat atau digunakan kata mentoring tapi dijumpai banyak tokoh yang mempraktekkan mentoring atau pementoran dan memerankan fungsi mentor dan mentee seperti yang dilakukan oleh Mentor terhadap Telemachus  anak raja Odysseus.

Beberapa contoh praktek mentoring dalam alkitab yang sangat kontras  terdapat dalam kehidupan tokoh-tokoh sebagai berikut : Yitro (mertua Musa) mementor Musa menantunya sendiri, Musa mementor Yosua,Naomi mementor Ruth, Eli mementor Samuel, Elia mementor Elisa, Ezra mementor Nehemiah, Elizabeth mementor Maria (ibu Yesus), Tuhan Yesus mementor (memuridkan) ke 12 muridnya yang disebut Rasul, Barnabas mementor Paulus. Paulus mementor Timotius, Titus, Silas, dan lain sebagainya.

PENTINGNYA MENTORING ATAU PEMURIDAN

Tuhan Yesus mulai muncul dalam dunia pelayanan kira-kira pada usia 30 tahun (Lukas 3:23) dan hanya sempat melayani sekitar 3.5 tahun dengan fokus  pada 12 orang (murid atau mentee-Nya). Tetapi  dampak yang  dihasilkan Tuhan Yesus melalui sangatlah besar dan luar biasa . Lewat ke 12 murid atau mentee-Nya tersebut hari ini kegerakan kekritesnan menjadi sebuah kegerakan yang sangat pesat, dimana para pengikutnya setiap hari mengalami pertambahan diseluruh dunia.

Pelayanan Tuhan Yesus sangat memberikan penekanan pada kualitas yang kemudian  menghasilkan kuantitas. Ia membangun sebuah momentum yang terus bergerak secara dinamis bukan monumen yang berhenti bergerak dan hanya tinggal kenangan saja. Ia memiliki waktu yang sangat banyak untuk mementor murid-murid-Nya daripada mengajar dan berada dengan orang-banyak atau dalam kerumunan masa.

Mentoring sangat  penting sekali untuk dilakukan dalam konteks pelayanan dan pertumbuhan gereja masa kini. Gereja dipanggil bukan hanya memenangkan jiwa yang terhilang bagi Kristus tapi menjadikan setiap orang juga murid Kristus dan melatih atau memperlengkapi mereka menjadi pekerja-pekerja Kritus yang berbuah.
Sejalan dengan itu menurut Pdt Prof Dr Ho Lukas Senduk, ada 4 Tugas dan Panggilan Gereja Tuhan di muka bumi ini (4 P) yakni :

1. Memberitakan kabar keselamatan kepada segala bangsa (PENGINJILAN-EVANGELISM)

2. Menjadikan orang percaya murid Kristus (PEMURIDAN-MENTORING/DICIPLESHIP)

3. Melengkapi orang percaya untuk pekerjaan pelayanan bagi pembangunan Tubuh Kristus (PELATIHAN-EQUIPPING)

4. Meningkatkan persatuan dan kesatuan Tubuh Kristus (PERSATUAN-UNITY)
(Buku Tata Gereja, Gereja Bethel Indonesia, penerbit badan pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia 1985, halaman 17)

Jika proses pementoran atau mentoring dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten maka sebuah pelayanan atau gereja akan disokong oleh para pemimpin yang tertanam, memiliki komitmen serta kapasitas dan dengan sendirinya para pemimpin baru akan terus dilahirkan dan dibentuk.

Sedikitnya ada 6 alasan mengapa mentoring atau pemuridan  itu sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang Kristen atau pengikut Kristus dan dalam pelayanan gereja Tuhan :

  1. Mentoring Atau Pemuridan Adalah Sarana Pendewasaan Jemaat Untuk Menjadi Murid Kristus Sejati
  2. Mentoring Atau Pemuridan Adalah Sarana Untuk Mengarahkan Setiap Orang Kristen untuk            melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius 28:19-20)
  3. Untuk Mempersiapkan Dan Melatih Para Penuai
  4. Supaya Kehidupan Setiap Orang Percaya Dapat Berbuah. (Yohanes 15:16)
  5. Untuk Membangun Gereja Yang Sehat Dan Kuat (Efesus 4:11-16)
  6. Untuk Regenerasi Kepemimpinan Dan Mempertahankan Momentum Keberhasilan .

 Artikel ini dicuplik dari Buku “The Art Of Mentoring” yang ditulis oleh Pdm Togi  Simanjuntak. S.Sos, MA. Berisi 9 Bab, 314 halaman. Mulai diterbitkan tanggal 10 November 2012 oleh penerbit Metanoia. Buku ini adalah modul pengajaran training mentoring yang selama ini diajarkan oleh penulis sendiri kepada lembaga-lembaga kerohanian, gereja-gereja, sekolah teologia, Persekutuan Kantor (Market Place) Perusahan-peruhaan umum Kristen, dan lain sebagainya.

Berikut rekomendasi dari beberapa tokoh terhadap buku “The Art Of Mentoring”

“Dr Bill Bright, Founder dari Lembaga Pelayanan Mahasiswa International mengingatkan ‘Mahasiswa (baca-Pemuda) hari ini adalah Pemimpin hari esok’. Ini berarti mereka harus dipersiapkan,dimuridkan, dimentoring. Apa lagi kita sedang hidup didunia dengan jumlah penduduk yg hampir setengahnya adalah generasi muda. Tugas ini sangat penting karena khususnya di Indonesia,kita sangat lemah dalam mementor generasi muda,lihat saja didunia politik terjadi kecendrungan kader “dynasty”, hal yg sama juga banyak terjadi didalam lingkungan gereja. Sdr Togi Simanjuntak dalam buku ini mengilhami kita sekalian untuk benar-benar mempersiapkan,memuridkan dan mementoring generasi muda demi masa depan gereja dan masyarakat yang lebih baik. Melalui buku ini juga Sdr Togi memberikan contoh-contoh kesaksian dari mereka yg telah dimentornya dengan baik. Saya mendorong para hamba Tuhan, mahasiswa Sekolah Theologia dan tokoh-tokoh di Market Place untuk membaca buku ini serta berusaha untuk mengaplikasikannya,dan kepada sang penulis saya mengucapkan Selamat!” (Pdt DR Nus Reimas, Ketua Umum Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia-PGLII)

“Buku ini menyuarakan panggilan Tuhan yang kuat agar kita melakukan pementoran/pemuridan yang mengubah kehidupan. Togi Simanjuntak secara komprehensif menjabarkan perihal mentoring mulai dari dasar Alkitabiahnya, langkah-langkahnya, juga contoh praktis penerapannya. Lebih dari itu, Togi Simanjuntak adalah seorang mentor sejati yang tekun mementor banyak orang untuk menjadi pemimpin yang handal.  Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi setiap orang percaya!” (Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham – Ketua STT Kharisma Bandung, Ketua Departemen Teologi dan Pendidikan Sinode GBI, Gembala Sidang).

 

Dapatkan buku “The Art Of Mentoring” mulai 20 November di toko-toko buku terdekat atau dapat memesan langsung melalui SMS ke 081287464690 atau SMS ke 081289018801 atau 021-70538033.
Juga bisa dengan mengirimkan pesan ke inbok Fan Pages Facebook The Art of Mentoring atau email ke : your_ministries@yahoo.com

Website buku “The Art Of Mentoring” bisa dilihat di www.theartofmentoring.co.cc

TFT | Gerakan Anti Narkoba GBI

16 Okt

TFT-Anti-Narkoba

Pengurus Daerah Departemen Pemuda dan anak Gereja Bethel Indonesia (PD DPA GBI) DKI Jakarta, diawal tahun 2013 ini, mencanangkan gerakan  Anti dan Bebas Narkoba bagi seluruh anak muda Gereja Bethel Indonesia. Menurut Ketua PD DPA DKI Jakarta, Pdm. Toni Tanuwidjaya, mengatakan bahwa kegiatan semacam ini  ini harus segera dieksekusi,  karna sadar atau tidak sadar, Narkoba telah memasuki dan mempengaruhi  bahkan meracuni banyak generasi muda GBI untuk terjerumus dalam penggunaan Narkoba. Kami sebagai Generasi  Muda GBI tentunya harus bergerak cepat dengan berbagai cara untuk meminimalkan pengaruh Narkoba bagi generasi muda GBI. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan GMDN (Gerakan Mencegah Daripada Mengobati) yang diketuai oleh Pdt. Jeffry Tambayong, kami mengadakan seminar sehari, untuk membahas, pengaruh dan dampak dari pengunaan Narkoba bagi generasi muda, khusunya GBI. Karna dengan pemahaman dan pengertian yang benar, maka generasi muda pasti tidak akan terpengaruh, bahkan akan menjauhi Narkoba, dan inilah harapan dan tujuan kami mengadakan acara ini.

Sebagai pembicara adalah Pdt. Jefrry Tambayong, yang merupakan Ketua GMDN, yang selama ini berkecimpung dalam penanggulangan dan pencegahan penggunaan Narkoba bagi generasi Muda. Karna beliau juga adalah seorang Pendeta GBI, maka dalam hatinya beliau sangat terbeban akan masalah Narkoba bagi generasi muda GBI. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan arti atau singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan
narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Menurut data GMDN bahwa hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah baik SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa, apalagi di tempat diskotik atau tempat pelacuran. Tentu saja hal ini diluar dari pengamatan atau pengawasan orang tua, pemerintah bahkan gereja itu sendiri. Oleh karena itu gereja juga harus ambil bagian dalam program pencegahan Narkoba, karna untuk pengobatannya lebih susah dan membutuhkan waktu dan dana yang besar. Karena sadar atau tidak, kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak tanpa sadar telah menggunakan narkoba melalui jajanan makanan atau minuman yang sengaja ditaruh zat-zat Narkoba agar anak anak tersebut menjadi ketagihan dan akhirnya terjerumus sebagai pemakai narkoba.

 Adapun Efek-efek dari penggunaan Narkoba adalah :

  1. Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LTD
  2. Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang
    pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
  3. Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
  4. Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin, putaw
  5. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengalami kematian

Ada berbagai macam jenis Narkoba tetapi secara umum terangkum dalam dua jenis narkoba yaitu :

  1. Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
    Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah
    diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya
    umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
  2. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

Gerakan-Anti-NarkobaHingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak remaja dan generasi muda adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba. Yang kedua adalah Gereja. Gereja harus segera mengantisipasi pergerakan atau pengaruh Narkoba bagi generasi muda, baik dengan doa, pengajaran Firman Tuhan dan juga pembelajaran, yaitu memberi pengetahuan akan dampak dan akibat dari penyalagunaan Narkoba. (NK)